Vuelta a España

Vuelta a España

Vuelta a España Mulai, Siapa Tantang Vingegaard – Vuelta a España Mulai, Siapa Tantang Vingegaard?

Musim balap sepeda Grand Tour kembali memanas. Setelah Tour de France dan Giro d’Italia menyajikan drama dan kejutan, kini giliran Vuelta a España mengambil panggung. Balapan tiga minggu ini resmi dimulai, dan semua mata tertuju pada satu nama besar: Jonas Vingegaard. Pembalap asal Denmark itu datang ke Spanyol dengan status unggulan, tapi pertanyaan utamanya adalah — siapa yang cukup kuat untuk menantangnya?

Vingegaard, Favorit yang Ingin Lengkapi Koleksi

Jonas Vingegaard telah menjelma menjadi ikon baru dalam balap sepeda dunia. Setelah menjuarai Tour de France dua kali berturut-turut, banyak yang menganggapnya sebagai penerus kejayaan era Tadej Pogačar dan bahkan kandidat legenda masa depan. Namun, Vuelta tetap menjadi tantangan berbeda.

Bagi Vingegaard, gelar Vuelta akan melengkapi koleksi Grand Tour-nya. Ini bukan hanya soal kemenangan, tapi juga soal dominasi. Jika ia menang, maka ia akan menempatkan dirinya dalam daftar eksklusif pembalap yang pernah memenangi ketiga Grand Tour — Giro, Tour, dan Vuelta.

Namun jalan menuju merah (jersey pemimpin umum di Vuelta) tidak akan mudah.

Persaingan Sengit: Para Penantang yang Siap Menggoyang Takhta

Beberapa nama besar siap memberi perlawanan serius. Berikut beberapa pembalap yang paling mungkin menjadi penantang utama:

1. Primož Roglič (BORA-hansgrohe)

Mantan juara Vuelta tiga kali ini tentu bukan nama baru. Setelah kepindahannya ke tim BORA-hansgrohe dari Jumbo-Visma (sekarang Visma–Lease a Bike), Roglič memiliki misi pembuktian. Ia belum terlihat setajam dulu, tapi pengalamannya di Spanyol dan gaya menyerangnya yang agresif tetap menjadi ancaman bagi siapa pun, termasuk Vingegaard.

2. Remco Evenepoel (Soudal Quick-Step)

Juara bertahan Vuelta 2022 ini masih muda dan haus kemenangan. Meski gagal mempertahankan gelar tahun lalu karena faktor fisik dan strategi, Remco telah belajar banyak. Ia dikenal dengan gaya balapnya yang eksplosif dan keberanian menyerang dari jauh — sesuatu yang bisa mengejutkan lawan-lawannya, termasuk Vingegaard yang cenderung konservatif di awal pekan.

3. Juan Ayuso & Joao Almeida (UAE Team Emirates)

Tim UAE datang dengan dua senjata muda yang sangat berbakat. Ayuso adalah talenta lokal Spanyol yang sedang naik daun, sedangkan Almeida telah terbukti mampu bersaing di pegunungan dan dalam time trial. Jika mereka bisa bekerja sama dengan baik, keduanya bisa menjadi kuda hitam yang mengejutkan.

4. Carlos Rodríguez (INEOS Grenadiers)

INEOS mungkin tak sekuat dulu, tapi Carlos Rodríguez telah menunjukkan potensinya di Tour de France. Dengan jalur berbukit dan suhu tinggi khas Vuelta, pembalap muda Spanyol ini bisa menjadi figur lokal yang mencuri perhatian.

Faktor Penentu: Jalur Berat dan Strategi Tim

Vuelta a España dikenal dengan rute yang brutal. Tahun ini, tanjakan curam seperti Angliru, Pico Villuercas, dan Collado de la Cruz de Caravaca akan jadi ujian mental dan fisik. Vingegaard dikenal kuat di tanjakan, tapi Vuelta sering menghadirkan kejutan — crash, angin crosswind, dan waktu bonus bisa mengubah klasemen dalam hitungan menit.

Strategi tim juga krusial. Visma–Lease a Bike memiliki kedalaman skuad yang luar biasa, tapi mereka tak lagi memiliki tiga kapten seperti tahun lalu. Dengan Vingegaard sebagai satu-satunya pemimpin, tanggung jawab jadi lebih besar. Sementara itu, tim seperti UAE dan INEOS bisa bermain taktis dengan dua atau tiga gates of olympus demo pemimpin sekaligus.

Apakah Vingegaard Bisa Bertahan Tekanan?

Kondisi fisik dan mental akan jadi kunci. Vingegaard sempat absen panjang setelah kecelakaan di awal musim, meski kemudian kembali dominan di Tour. Tapi membalap dua Grand Tour dalam satu musim selalu berisiko — terutama di pekan ketiga, saat tubuh mulai menyerah.

Vuelta bukan hanya soal kekuatan, tapi juga kesabaran, kecerdikan, dan keberuntungan. Vingegaard boleh unggulan, tapi sejarah Vuelta menunjukkan, selalu ada tempat untuk kejutan.

Kesimpulan: Panggung Siap, Siapa yang Akan Bersinar?

Vuelta a España 2025 menjanjikan pertarungan yang tidak kalah sengit dibanding Grand Tour lainnya. Vingegaard adalah favorit, tapi ia tidak sendiri. Roglič ingin membalas dendam, Evenepoel ingin membuktikan diri, dan para pembalap muda lapar kemenangan. Balapan baru saja dimulai, dan segalanya masih mungkin.

Satu hal yang pasti — tiga minggu ke depan akan penuh drama, tanjakan epik, dan cerita tak terduga. Siapa yang akan mengenakan jersey merah di Madrid? Mari kita nikmati setiap kilometernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *